Roni Hartanto Konsultan Pertanian (Tengah), Asas Kepala Badan BKPPP (kiri) dan Karunia M Naser (kanan) berfoto bersama setelah melaksanakan pertemuan meengenai ketahanan pangan di Rumah Dinas Bupati Kabupaten Bandung,
Badan Ketahanan Pangan Pelaksana Penyuluhan Pertanian (BKP3) Kabupaten Bandung terus mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan melalui konsep Rumah Pangan Lestari (RPL). Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup menjadi prioritas pembangunan pertanian nasional. Dalam waktu ke depan, setiap rumah tangga diharapkan mengoptimalisasi sumberdaya yang dimiliki, termasuk pekarangan, dalam menyediakan pangan bagi keluarga.
Perkembangan KRPL di Kabupaten Bandung, dalam kurun waktu hampir 1 tahun masih banyak diterapkan masyarakat. Roni Hartanto Gunawan, Sarjana lulusan Universitas Padjajaran (Unpad), Fakultas Pertanian, Jurusan Budidaya Pertanian ini menilai, semenjak ada KRPL di Kabupaten Bandung animo masyarakat terhadap kebutuhan pangan keluarga terus meningkat.
“Animo masyarakat jika melihat dari semakin semarak dan bermunculan KRPL swadaya, menujukan bahwa program KRPL ini bermanfaat bagi masyarakat,” sinkatnya melalui surat elektronik.
Roni mengatakan, pada awalnya KRPL distimulus dengan bantuan dari pemerintah, saat ini mulai banyak masyarakat yang swadaya membuat KRPL dalam mendukung program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung dan kebutuhan rumah tangga masing-masing.
Selain itu Roni juga mengatakan, program KRPL mempunyai peluang besar bagi pelakunya. Jika melihat potensi pertanian di wilayah Kabupaten Bandung yang sangat luas KRPL dapat dikembangkan menjadi bisnis agribisnis.
“Sayuran yang dihasilkan dari pekarangan masing-masing RT/RW dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga dapat mengurangi pengeluaran harian dan dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga baik serat dan vitamin. Jika sayuran yang dihasilkan berlebih maka dapat dijual dan menambah pemasukan.”
Diakui oleh Roni, dirinya lebih memilih berbisnis sayuran melalui metode KRPL dibandingkan bertani menggunakan lahan konvensional. Lahan konvensional diakuinya memerlukan biaya yang cukup besar dan kebutuhan lahan yang luas, sedangkan kegiatan pertanian KRPL lebih hemat dan higienis. “Untuk memanfaatkan potensi wilayah dan sumber daya manusia (SDM) yang ada di Kabupaten Bandung lahan yang sempit sekalipun dapat dimanfaatkan,” katanya.
Roni yang juga Konsultan Pertanian BKP3 Kabupaten Bandung berharap, kegiatan KRPL dapat dikembangkan dengan baik oleh masyarakat Kabupaten Bandung. Sehingga kedepannya dapat terbentuk wilayah KRPL yang berkesinambungan, “Minimalnya dalam satu RT atau RW dapat menghasilkan sayur yang berkwaliutas dan dapat bersaing dengan sayuran hasil pertanian konvensional,” katanya.
Sementara itu, Roni merasa bangga melihat perkembangan KRPL di Kabupaten Bandung. Awal kegiatan KRPL belum dapat terasa oleh masyarakat sehingga minimnya animo dan pesimistis akan keberhasilan program ini. Bantuan pemerintah tidak berkelanjutan, yang banyak mereka rasakan. Namun, pada program KRPL yang digulirkan oleh Bupati Bandung H Dadang M Naser saat ini dapat berkelanjutan dan masyarakatpun saat ini banyak yang swadaya dalam pengelolaannya.
Atas keberhasilannya, Roni dinobatkan menjadi Bos KRPL oleh masyarakat atau Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kabupaten Bandung karena banyak membantu sebagai bandar atau pengepul sayuran hasil petani KRPL yang nantinya akan disalurkan ke pasar atau swalayan.
“Saya bersyukur dapat dilibatkan sehingga dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman bersama masayarakat. Banyak sekali pelajaran yang dapat diraih dan alhamdulillah jika masyarakat dapat menerima kami dalam program ini,” ujarnya.
Roni mengungkapkan, sayuran dari program KRPL diarahkan untuk berkelanjutan. Sehingga harus adanya kegiatan jual beli. Kegiatan jual beli hasil KRPL tidak terbatas akan dibeli oleh saya, namun saya memberikan harga minimal penjualan sehingga mereka dapat menjual sayurnya pada harga tinggi dan dapat meraih keuntungan. Sebagian besar hasil KRPL dikonsumsi dan dipasarkan oleh masing-masing KWT.
Roni berpesan “Mensejahterakan petani yang utama adalah mengeleola pemasaran dan memberikan harga yang baik sehingga mereka dapat keuntungan yang besar,” tutupnya.